Hidup tanpa masalah itu ngga enak. Hidup terus bermasalah juga ngga enak.
Whatever will be, will be...
Disaat aku menerima seseorang yang mencoba singgah dalam kehidupanku dengan apa adanya, baik masa lalu dia dan sekarang, justru aku malah mendapat feedback yang sebaliknya.
Apa aku harus menuntut?? TIDAK!!!!
( Cinta Dewi bukanlah cinta yang bersyarat.... )
Ketika secercah cahaya terang menyeruak, baru menyadari bahwa segalanya yang selama ini ditempuh itu gelap, Allah SWT memberi kesempatan aku untuk bangkit dari keterpurukan dan kekelaman selama ini.
Delapan bulan baru bisa menetralisir semua perasaan ini. Menerima segala kenyataan yang ada. Menghargai segala keputusan yang terhujat...
Kemudian dia datang dan menilai aku begitu cepat. Sempat terpikir dalam benakku ` Tidakkah Engkau terburu buru? Simpan rasamu itu karena Engkau belum tahu siapa aku...`
Tanggal 14 September 2014
Jauh sebelum tanggal itu, aku memilih untuk mundur dan menyerah. Lebih baik dia tinggalkan saja aku. Tapi dia berusaha meyakinkan aku untuk tetap kuat dan bertahan atas dasar komitmen dan konsistensi. Kini aku sudah kuat, bahkan lebih kuat dari apa yang dia duga.
Aku bukanlah orang yang traumatis. Tapi aku adalah orang yang mampu belajar dari kesalahan.
Memang hubungan ini tidak sampai genap satu bulan. Tapi aku sudah terlanjur biasa dengannya. Disaat mulai terbiasa ini dia malah pergi. Dengan alasan dia tidak kuat dengan memendam segala konflik bathin selama ini.
Jika memang seperti itu, tak perlu dia menyumpah aku untuk mengetahui keseriusan maupun kesungguhanku.
Menghilang saja dari awal, tinggalkan aku. Dan tak perlu menguatkan aku jika dia sendiri lemah.
Menguatkan seseorang atas dasar konsistensi???? katanya sich seperti itu...
Aku tak akan pernah membenci dia.
Banyak hal yang positif yang ada dalam dirinya.
Dia mampu memberi nafas baru dalam kehidupan aku.
Dia yang menyadarkanku bahwa hidup adalah perjuangan.
Dia yang mengajarkanku untuk tidak menoleh ke belakang. Dengan menganalogikan perbandingan besarnya kaca spion dan kaca depan sebuah mobil.
Dia juga yang memotivasi aku untuk mengejar mimpi.
Allah SWT tidak selalu memberikan apa yang aku inginkan. Tapi aku yakin dengan pasti bahwa Allah SWT selalu memberikan apa yang aku butuhkan.
Dan inilah sesungguhnya Allah SWT menyayangiku.
Aku tahu bahwa aku tak selalu bertemu dengan seseorang yang aku inginkan. Tapi dengan cara inilah sebenarnya Allah SWT sedang mengajariku.
Allah SWT sedang membentuk karakter dan kepribadianku dengan dipertemukannya kepada orang orang seperti mereka.
Bukankah Allah SWT lebih mengetahui kebutuhanku daripada hanya sekedar inginku?
Selagi aku masih bisa bernafas, itu berarti Allah SWT masih percaya kepadaku bahwa aku mampu mengatasi segala beban masalah hidup yang ada. Allah SWT masih memberikan kepercayaan kepadaku.
Ku tak mau memaksakan kebahagiaan orang lain harus bersamaku.
Ku tak mau merenggut kebahagiaan dia karena keegoisanku semata.
Jika dia memang merasa tidak nyaman denganku maka pergilah....
Buatlah dirimu menjadi bahagia bersama orang yang sesuai dengan inginmu. Seperti yang engkau ketahui bahwa aku bukanlah orang yang sempurna..
Dan itu adalah hakmu ! Memilih itu hakmu...
Ketahuilah bawa kebahagiaanmu adalah kebahagiaanku juga :)
