Wednesday, November 5, 2014

Perjuangan setiap hari...

Dear Bloggie...
Seperti hari hari biasanya. Melakukan rutinitas yang menguras pikiran, tenaga dan waktu.
Setiap hari rasanya segala yang ku korbankan sia sia.

Andaikan mereka mau untuk diajak berjuang sama sama, pasti dapat meraih tujuan yang di inginkan.
Lelah rasanya jika ku harus berjuang sendiri.
Memang tidak sepenuhnya menyalahkan mereka, tapi memang lingkungan dan kondisilah yang memang harus dibenahi.

Seandainya aku menjadi dalam posisi mereka, pastilah sangat bersyukur sekali dapat mengenyam pendidikan formil atau umum dan pendidikan non formil atau pesantren.
Dunia mereka dapat, akhiratpun mereka juga dapat.

Tapi... untuk mengajak mereka berkembang itu sungguh sangat tidak mudah sekali.
Belum waktunya pulang, mereka sudah pada ngilang ke pondok.
Yaa Allah... apa mereka tidak pernah berpikir akan pentingnya sebuah pendidikan?

Sempat kadang ku berontak dalam hati, apa petugas kedisiplinan pondok itu tidak ada?
Apa tidak ada petugas yang mendata siapa saja yang sekolah ataupun tidak.
Sehingga setidaknya bagi para santriawan atau santriawati tidak berani masuk ke pondok sebelum waktu pulang sekolah.
Seharusnya ada petugas yang menjaga setiap pondok putri maupun pondok putra dalam hal kedisiplinan.
Harus ada hubungan kerja sama antara Pesantren dan pihak Sekolah.

Kondisi kelas yang memang untuk sementara harus dimaklumi itu juga menjadi salah satu penyebab mereka merasa jenuh dan jengah berlama lama didalam kelas.
Kalau dipethatikan memang teduh didalam pondok daripada disekolah.
Ya.. mungkin itulah salah satu penyebab mereka sering tidak mengikuti pelajaran hingga usai.

Rasanya sungguh sangat gregeten yaa Rabb... ku harus curhat sama siapa??
Tak tahan sendiri itu... pasti tidak akan perubahan.
Memakluminya dan membiarkannya. Dan menutup mata akan kondisi yang selalu seperti ini bukanlah hal yang bijak.

Memberi masukan terhadap pihak yang berkaitan dengan hal ini, pasti kendalanya ujung ujungnya masalah dana.
Dan aku akan menjadi pihak yang diintai atau dipandang sebelah mata. Diremehkan.

Rasanya aku ngga kuat untuk mengajar disini. Mereka sulit untuk diajak bekerjasama dalan mengembangkan sekolah yang berbasis pesantren ini.

No comments: